



Daryanto Witarsa adalah Ketua Umum dari Asosiasi Kopi Spesial Indonesia (AKSI) atau Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI) yang baru saja menjabat untuk periode 2021-2025. Menjadi kepala dari asosiasi ini, menurut Yanto bukanlah suatu hal yang perlu diselebrasi, melainkan sebuah tanggung jawab yang harus dikerjakan.
Bagaimana cerita Yanto dan apa saja visi dan misinya dalam memajukan industri kopi spesial Indonesia?
Yanto berasal dari keluarga yang memiliki bisnis ekspor komoditas kopi, tidak aneh jika Yanto sudah “dijejali” kopi oleh sang ayah sejak belia. Alhasil, Yanto pun mengikuti jejak keluarganya dalam industri yang sedang berkembang pesat ini. Pada tahun 2011, Yanto bersama rekan-rekannya, Yoshua Tanu, dan Aston Utan mendirikan kedai pertama mereka, Pandava Coffee, yang kemudian berganti menjadi Common Grounds pada tahun 2014.
Yanto beranggapan bahwa SCAI yang berada di bawah Kementerian Pertanian, ‘hanya’lah sebuah wadah yang mampu memfasilitasi, bukan sebagai penyelesaian dari segala permasalahan. Menurut Yanto, alih-alih melakukan sebuah perubahan, ia ingin membuat sebuah perbaikan. “Bukan berarti kabinet sebelumnya tidak bagus ya. Gue hanya mau menyempurnakan dari yang sebelumnya sudah ada”, ujar Yanto. Tujuan tersebut akan dicapainya dengan program kerja yang baik dan lebih mengikuti perkembangan jaman.
Digitalisasi seperti media, website, dan transparansi agar mampu merambah target yang lebih luas adalah salah satu dari strategi Yanto. Hal ini dikarenakan masih banyaknya masyarakat yang belum mengenal asosiasi ini, terutama anak-anak muda. “Gue mengincar target yang lebih luas. Bukan hanya petani, anaknya petani pun harus diajarkan. Karena anak muda juga ingin ikut berkontribusi.” lanjut Yanto.
Misi dari SCAI adalah menjadi jembatan yang membantu permasalahan dengan sebaik-baiknya. “Gue ingin membuat asosiasi ini very dynamic, vibrant, dan creative.” ujarnya. Sebelum menjabat menjadi ketua SCAI, Yanto sendiri adalah sosok yang tidak sering menampakkan dirinya kepada banyak media dan lebih berfokus pada pekerjaannya meski berada di balik layar. Salah satu Filosofi kopi yang juga ia terapkan dalam hidupnya adalah “untuk dapat terus maju, kita tidak boleh merasa menjadi yang terbaik
Salam sukses untuk Yanto dalam mengembankan amanah di SCAI, semoga perkopian Indonesia semakin maju☕